Setiap lahan untuk bercocok tanam pasti memerlukan pupuk, karena memengaruhi pertumbuhan tanaman. Pupuk kandang adalah pilihan favorit masyarakat, terutama yang tinggal di pedesaan maupun pinggiran kota.
Bukan tanpa alasan, melainkan karena harga pupuk kandang jauh lebih terjangkau daripada kimia. Sebab, masyarakat bisa memanfaatkan bahan atau media yang ada di sekitarnya. Lantas, sebenarnya pupuk kandang seperti apa?
Pengertian dan Keunggulan Pupuk Kandang
Sederhananya, pupuk kandang ialah sejenis pupuk yang memanfaatkan kotoran dari hewan sebagai bahan utama. Petani dapat membuat pupuk sendiri, karena caranya cukup sederhana dan tak memerlukan teknologi canggih.
Kesan pupuk tersebut memang terlihat jorok serta kotor, tetapi kehadirannya ternyata mempunyai keistimewaan tersendiri, meliputi:
1. Kandungannya Lengkap
Pada pupuk kandang, terdapat kandungan unsur hara jenis makro maupun mikro yang bagus untuk tanaman. Beberapa kandungan pupuk kandang ialah nitrogen, kalsium (Ca), kalium (K), belerang, magnesium (Mg), dan sebagainya.
2. Mampu Mengembalikan Sifat Fisik Tanah
Seiring berjalannya waktu serta pengaplikasian pupuk kimia, kadar pH beserta sifat fisik tanah perlahan berubah. Berkat berbagai kemampuannya yang ia miliki, pupuk ini perlahan mampu mengembalikan kualitas tanah seperti semula.
3. Daya Ikat Ion Tinggi
Jika daya ikat ion dalam suatu pupuk tinggi, maka efektivitas bahan organik yang berada di dalam tanah juga akan semakin meningkat. Dengan demikian, area tanam pun akan jadi lebih gembur dan subur untuk pertanian.
4. Mengefektifkan Penyimpanan Air
Kualitas tanah yang menurun tidak lagi mampu mengikat serta menyimpan cairan dengan baik, sehingga tanaman kekurangan air. Dalam case tersebut, pupuk kandang terbukti mampu meningkatkan kemampuan tanah dalam hal penyimpanan air.
5. Mendukung Mikroorganisme Tetap Hidup
Tanah merupakan tempat hidup beberapa mikroorganisme yang bertugas untuk mengubah sisa tumbuhan dan menjadikannya senyawa tertentu, berupa humus. Di sini, pupuk mendukung kehidupan dan perkembangan mikroorganisme.
Jenis-Jenis Pupuk Kandang
Melihat dari sisi bentuknya, ada 2 jenis pupuk kandang, yakni padat serta cair. Pupuk padat umumnya berasal dari feses hewan (kotoran/tahi), sementara yang cair merupakan urine (air kencing).
Namun, saat ini juga ada beberapa petani yang mencampurkan pupuk jenis padat dan cair, sehingga bentuknya menyerupai lumpur (sedikit kental). Terlepas dari bentuk fasanya, di bawah ini jenis pupuk kandang yang ramah lingkungan.
1. Feses Sapi
Pupuk kandang dengan bahan dasar kotoran sapi kaya akan selulosa (serat), yakni senyawa yang nantinya menjalani dekomposisi lanjutan. Namun untuk proses tersebut, selulosa perlu unsur N yang terdapat di feses sapi.
Untuk itu, sebaiknya komposkan feses sapi dahulu, agar tidak saling berebut unsur N. Ciri feses sapi yang telah sempurna, yakni mempunyai warna hitam gelap, tak bau maupun lengket, suhu dingin, serta tekstur gembur.
2. Kotoran Ayam
Di kalangan petani sayuran berdaun, pupuk kandang berbahan feses ayam merupakan yang paling favorit. Sebab, reaksi pengaplikasian pupuk terhitung lebih cepat dari jenis yang lainnya.
Kondisi tersebut cocok dengan karakteristik tanaman sayuran yang siklus tanamnya cenderung singkat. Feses ayam juga ada kandungan unsur N lebih tinggi serta tanaman pun dapat menyerapnya secara langsung, tanpa dekomposisi dulu.
3. Feses Kambing
Mirip seperti pupuk sapi, sebaiknya komposkan feses kambing lebih dulu. Sebab, bentuk feses kambing yang bulat-bulat membuat proses pemecahan tidak dapat secara fisik ataupun alami.
Kotoran kambing siap jadi pupuk kandang, jika telah bersuhu dingin, tak berbau, serta teksturnya lebih kering. Pertumbuhan bunga beserta buah juga menjadi lebih baik, karena unsur K di feses kambing cukup tinggi.
4. Pupuk Kandang Urine
Siapa sangka, ternyata air kencing hewan (seperti kelinci) juga dapat dimanfaatkan sebagai pupuk kandang. Tak tanggung-tanggung, unsur N di dalam air kencing ini begitu tinggi, bahkan ada yang menyentuh angka 2.72%.
Cara Pemberian Pupuk Kandang
Kabar baiknya, tak ada aturan khusus dalam pengaplikasian pupuk kandang di area tanam. Untuk lahan kering, ada beragam cara yang biasa petani terapkan, yakni menaburkan pupuk atau mencampurkannya pada saat pengolahan tanah.
Lebih daripada itu, dapat juga dengan memasukkannya ke lubang tanam maupun dalam larikan. Jika berbentuk cair, petani dapat mengaplikasikannya dengan cara menyemprotkan campuran urine ke tanaman atau daun.
Hanya ada satu kelemahan pupuk kandang adalah hasilnya yang tak langsung terlihat di musim pertama. Barulah di musim kedua, pemberian pupuk akan membuahkan hasil yang cukup signifikan, baik dari segi kesuburan tanaman ataupun jumlah panen. Maka, bersabarlah untuk menunggu musim berikutnya.
Posting Komentar untuk "Pupuk Kandang Adalah: Keunggulan, Jenis, dan Pengaplikasiannya"
Silahkan bertanya!!!
Posting Komentar