Pupuk Anorganik Adalah: Definisi, Kelebihan, dan Kekurangannya

 Pupuk Anorganik Adalah



Bukan fakta baru jika pupuk berperan penting terhadap kelangsungan pertanian modern. Kendati demikian, dampaknya bagi lingkungan dan kesehatan manusia tidak boleh terabaikan. Pupuk anorganik adalah salah satu alternatif terpopuler di Indonesia, mengingat ketersediaannya yang berlimpah.

Sayangnya, dampak negatif pupuk anorganik terhadap kualitas tanah, keanekaragaman hayati, dan kesehatan manusia mengharuskan petani untuk mengkaji lebih jauh tentang kelebihan dan kekurangannya.

Ulasan berikut bertujuan untuk memberikan gambaran umum tentang pupuk anorganik, termasuk kelebihan dan kekurangannya serta bagaimana Anda dapat ikut membantu menanggulangi dampak negatif yang ditimbulkan.

Pengertian Pupuk Anorganik

Pahami Pengertian Pupuk Anorganik


Sejatinya, pupuk anorganik ialah jenis pupuk buatan yang terbuat dari bahan-bahan kimia atau mineral tertentu. Pupuk ini tergolong sebagai “pupuk dengan analisis tinggi”. Ini karena pupuk anorganik memiliki konsentrasi nutrisi yang tinggi dengan sedikit impuritas.

Yang termasuk jenis pupuk anorganik adalah pupuk berbasis nitrogen, fosfor, dan kalium (NPK). Umumnya, penggunaan pupuk anorganik adalah untuk mendorong pertumbuhan vegetatif, merangsang pembentukan akar dan pembungaan, sekaligus melawan stres dan penyakit.

Dalam memproduksi pupuk anorganik, proses industri melibatkan pencampuran sejumlah zat kimia dan mineral. Contohnya, proses Haber-Bosch diterapkan ketika membuat pupuk berbasis nitrogen, di mana proses ini melibatkan reaksi gas nitrogen dengan gas hidrogen untuk membentuk amonia.

Pupuk berbasis fosfor diproduksi dengan mengolah batuan fosfor dengan asam. Sementara itu, pengolahan mineral seperti sylvite dan langbeinite dilibatkan dalam pembuatan pupuk berbasis kalium.

Adapun contoh pupuk anorganik adalah pupuk merek DGW, Jeranti, Mutiara, dan Pak Tani.

Kelebihan Pupuk Anorganik

Kelebihan yang Dimiliki Pupuk Anorganik


Pupuk anorganik merupakan pilihan utama bagi mayoritas petani Indonesia karena sejumlah keunggulan yang ada di dalamnya.

Salah satu kelebihan pupuk anorganik adalah kemudahan penggunaannya. Menariknya, aplikasi pupuk anorganik tidak sulit. Anda juga dapat mengukur secara tepat untuk menyediakan kebutuhan nutrisi yang tepat bagi tanaman.

Harganya juga relatif murah daripada jenis pupuk lainnya. Alhasil, tidak heran jika pupuk anorganik menjadi solusi rendah biaya, terutama untuk mengoperasikan pertanian skala besar.

Selain itu, pupuk anorganik juga bertindak cepat dalam mendorong pertumbuhan dan perkembangan tanaman yang sehat. Hal ini termasuk faktor menentukan bagi lahan pertanian di daerah dengan musim tanam yang pendek.

Secara keseluruhan, pupuk anorganik cocok bagi petani yang ingin memaksimalkan hasil panen dan efisiensi.

Kekurangan Pupuk Anorganik

Kekurangan yang Dimiliki Pupuk Anorganik


Pupuk anorganik memang menjanjikan pasokan nutrisi yang cepat dan tepat, tetapi pupuk ini juga berdampak buruk bagi lingkungan.

Salah satu isu utama yang menjadi perhatian adalah limpasan limbah pupuk ke dalam saluran air. Kandungan pupuk anorganik dapat memicu pertumbuhan ganggang beracun, penipisan oksigen, dan pencemaran air lainnya. Di samping itu, limpasan ini juga dapat membahayakan keanekaragaman hayati ekosistem air.

Selain masalah lingkungan, produksi pupuk anorganik rupa-rupanya menghabiskan banyak energi. Menurut Frontiers for Young Minds, pembuatan pupuk anorganik memakan satu hingga dua persen pasokan energi tahunan dunia. Konsumsi energi ini berkontribusi terhadap emisi gas rumah kaca dan perubahan iklim.

Terakhir, penggunaan pupuk anorganik secara berlebihan juga bisa mengancam kesehatan manusia. Beberapa gangguan kesehatan yang berpotensi ditimbulkan dari paparan berlebih terhadap pupuk anorganik adalah:

  • Penyakit Alzheimer,
  • Diabetes mellitus,
  • Leukemia,
  • Kanker otak,
  • dan lain-lain.

Cara Menanggulangi Dampak Negatif Pupuk Anorganik

Ketahui Cara Mengatasi Dampak Negatif Pupuk Anorganik


Ada beberapa cara untuk menanggulangi dampak negatif dari pupuk anorganik. Metode aplikasi yang tepat, seperti menghindari penggunaan berlebihan, dapat mengurangi pencemaran lingkungan dan degradasi tanah.

Selain itu, mengadopsi organic farming (pertanian organik) juga dapat membantu menekan penggunaan pupuk anorganik dan mendorong praktik sustainable farming (pertanian berkelanjutan). Anda juga dapat menggunakan pupuk kandang ke dalam rotasi tanaman secara lebih efisien.

United Nations Environment Programme (UNEP) juga menyarankan menanam tumbuhan pengikat nitrogen seperti kacang-kacangan.

Kacang-kacangan adalah tanaman yang istimewa karena dapat mengambil nitrogen dari udara lalu mengubahnya menjadi bentuk yang berguna bagi tanaman. Cara ini juga dapat menurunkan ketergantungan petani pada pupuk anorganik.

Penutup

Kesimpulannya, pemanfaatan pupuk anorganik adalah masalah kompleks dan tidak terlepas dari sisi positif dan negatifnya. Terlepas dari kelebihannya, pupuk ini juga memiliki efek merusak bagi lingkungan dan kesehatan. Alhasil, diperlukan adanya implementasi sistem pertanian berkelanjutan untuk mengatasi dampaknya.

 


Posting Komentar untuk "Pupuk Anorganik Adalah: Definisi, Kelebihan, dan Kekurangannya"

Iklan di sini (iklan 1)
Iklan di sini (iklan2)
Iklan di sini (iklan 3)
Iklan di sini (iklan 4)
Iklan di sini (iklan 5)