MENGENALI PENYAKIT BULAI

 

MENGENALI PENYAKIT BULAI PADA TANAMAN JAGUNG

MENGENALI PENYAKIT BULAI PADA TANAMAN JAGUNG - Akhir akhir ini sering kali kita mendapatkan laporan tanaman jagung yang kena penyakit bulai. 

Penyakit bulai bisa menyerang tanaman jagung kapan saja dan di mana saja, ada beberapa hal yang menjadi faktor pemicu timbulnya penyakit jamur ini, diantaranya adalah : faktor iklim, kondisi lahan dan ketahanan benih itu sendiri.

Penyakit Bulai atau istilahnya peronosclerospora maydis, adalah momok yang sangat menakutkan bagi para petani jagung, karena bisa menurunkan hasil produksi jagung atau bahkan bisa menyebabkan tidak panen sama sekali. 

Jamur penyebab penyakit ini masih memegang rekor dan sangat berbahaya bagi tanaman jagung yang ada di Indonesia.

Kerusakan yang di timbulkan sangat parah, dapat menghancurkan 90% sampai dengan 100% tanaman jagung, terutama menyerang varietas jagung yang rentan terhadap patogen ini.

Patogen ini menyerang tidak mengenal usia, dari mulai jagung tumbuh sampai fase dewasa, akan terkena penyakit ini.

Sebab yang namanya penyakit bulai sampai saat ini belum ada fungisida yang mampu mengobatinya secara sempurna.

Namun sebaiknya baiknya cara sahabat rajatani untuk mengatasinya harus mampu mengatasinya sedini mungkin, dengan cara:

Sebelum benih ditanam, lakukanlah seed treatment, dengan menggunakan fungisida berbahan aktif DIMETAMORT, dengan perbandingan 1 sachet untuk 2 kilogram benih yang ditambahkan dengan air sedikit atau secukupnya lalu aduk hingga tercampur secara merata dengan baik.

Langkah pengobatan selanjutnya, jika tanaman sudah berumur 3 minggu, maka adakan penyemprotan secara menyeluruh pada tanaman jagung, dengan menggunakan fungisida berbahan yang sama yaitu DIMETAMORT.

Ulangi penyemprotan selama 2 x dengan jarak interval 2 hari. 

Apakah itu penyakit Bulai?

Penyakit bulai itu merupakan sejenis penyakit yang menyerang pada tanaman jagung yang disebabkan oleh Jamur Peronosclerospora sp.

Penyakit BULAI (Bule) pada jagung di  sebabkan oleh jamur patogen Peronosclerospora spp.

Adapun ciri ciri dari jagung yang terkena patogen ini terlihat dari adanya klorotik pada daun, tulang daun dan warna daun akan berrwarna pucat, setelah itu tanaman mulai terlihat stagnan, kerdil, tidak dapat tumbuh lebih lanjut lagi, 

Apabila tanaman dewasa yang terkena patogen ini, tanaman tidak dapat menghasilkan serbuk sari, sehingga tanaman tidak dapat menghasilkan buah, dan secara perlahan tanaman akan terlihat semakin merana dan mati.

Diperkirakan terdapat 3 spesies patogen yang ada di indonesia yang bisa menyebabkan penyakit bulai ini, terutama di daerah - daerah penghasil jagung, antara lain:

  1. Peronosclerospora SPP.,
  2. Peronosclerospora maydis.
  3. Eronoscleospora philippinensis.

Sampai saat ini masih belum ada solusi yang jitu dan tepat untuk mengatasi serangan dari patogen ini meskipun penyebarannya sudah cukup meluas di Indonesia.

Memakai bibit yang tahan terhadap patogen ini adalah cara yang terbaik untuk mencegah penyakit ini.

Gejala serangan Penyakit Bulai pada Jagung

Adapun Gejala serangan Penyakit Bulai pada Jagung, antara lain :

  • Daun yang terinfeksi oleh jamur akan berwarna klorosis, memanjang sejajar tulang daun.
  • Pada permukaan bawah daun, dapat ditemukan spora yang berwarna putih.
  • Akan menyebabkan pertumbuhan tanaman jagung terhambat atau bahkan mati.
  • Bunga atau tongkol terhambat tidak mau tumbuh.
  • Umumnya menyerang tanaman jagung yang tumbuh di dataran rendah.
  • Jamur berkembang biak dengan baik pada suhu panas dan lembab.
  • Penularan dapat terjadi melalui biji yang terinfeksi maupun oleh tiupan angin.
  • Pengaruh kerugian bisa mencapai 100%.

Cara mengantisipasi serangan Bulai

Tanaman jagung yang terserang oleh penyakit bulai tidak bisa di sembuhkan secara sempurna.

Adapun Cara mengantisipasi serangan Bulai adalah :

  • Pencegahan dapat dilakukan sebelum tanam. Menanam varietas jagung yang tahan terhadap serangan bulai secara genetik sangat efektif untuk menghindari tanaman jagung terinfeksi penyakit bulai.
  • Memilih varietas yang tahan terhadap penyakit bulai secara genetik.
  • Menambahkan perlakuan benih ketika akan tanam dengan bahan aktif : Dimetomorf, Metalaxyil, OXTP, atau yang sejenisnya.
  • Penanaman jagung harus dilakukan secara serentak. 
  • Sesegera mungkin mencabut dan membuang tanaman yang terserang atau terinfeksi agar tidak menular atau menjangkiti kepada tanaman jagung lainnya.
  • Mengurangi penggunaan pupuk kimia secara berlebihan terutama pupuk yang banyak mengandung N, seperti urea. Penggunaan pupuk kimia yang mengandung unsur N secara berlebihan akan menyuburkan penyakit bulai ini.
  • Penambahan pupuk K di awal pertanaman, untuk memperkuat batang jagung.





Posting Komentar untuk "MENGENALI PENYAKIT BULAI"

Iklan di sini (iklan 1)
Iklan di sini (iklan2)
Iklan di sini (iklan 3)
Iklan di sini (iklan 4)
Iklan di sini (iklan 5)